Salah satu faktor risiko yang signifikan untuk diabetes (terutama diabetes tipe 2) adalah kelebihan berat badan atau obesitas, dimana kelebihan lemak tubuh terutama di sekitar perut dapat meningkatkan resistensi insulin, sehingga menyulitkan tubuh untuk mengatur kadar gula darah secara efektif.
Faktor – faktor risiko umum lainnya meliputi:
- Ketidakaktifan fisik (gaya hidup yang tidak banyak bergerak)
- Pola makan yang tidak sehat (tinggi gula, karbohidrat olahan dan makanan olahan)
- Riwayat diabetes dalam keluarga
- Usia Dimana risiko meningkat setelah usia 45 tahun
- Tekanan darah tinggi atau kolesterol
- Diabetes gestasional selama kehamilan
Mari kita bahas lebih dalam tentang bagaimana kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko diabetes, terutama diabetes tipe 2 (D2T).
- Bagaimana Kelebihan Berat Badan Menyebabkan Resistensi Insulin
- Jaringan Lemak dan Peradangan: Kelebihan lemak, terutama lemak visceral (di sekitar organ seperti hati dan pankreas), melepaskan bahan kimia pro-inflamasi (sitokin) yang mengganggu sinyal insulin.
- Asam Lemak Bebas (FFA): Kadar FFA yang tinggi dalam aliran darah (umum terjadi pada obesitas) mengganggu kemampuan insulin untuk mengatur gula darah, sehingga menyebabkan resistensi insulin.
- Penyakit Hati Berlemak: Obesitas meningkatkan timbunan lemak di hati, memperburuk resistensi insulin dan mengganggu metabolisme glukosa.
- Masalah Distribusi Lemak Tubuh
- Berbentuk seperti buah apel (obesitas sentral): Lemak di sekitar perut (lingkar pinggang >35“ pada wanita, >40” pada pria) sangat terkait dengan T2D.
- Berbentuk buah pir (lemak pinggul/paha): Kurang berbahaya secara metabolik dibandingkan lemak perut.
- Peran Adipokin
Sel-sel lemak (adiposit) mengeluarkan hormon yang memengaruhi metabolisme:
- Leptin (mengatur rasa lapar) - Obesitas dapat menyebabkan resistensi leptin, sehingga mengganggu kontrol nafsu makan.
- Adiponektin (meningkatkan sensitivitas insulin) - Kadarnya menurun pada obesitas, memperburuk resistensi insulin.
- Berapa Berat Badan yang Meningkatkan Risiko Diabetes?
- BMI ≥25 (Kegemukan): Risiko T2D 3x lebih tinggi.
- BMI ≥30 (Obesitas): Risiko 7x lebih tinggi.
- BMI ≥40 (Obesitas berat): Risiko meningkat hingga 10-12x lipat.
Bahkan menurunkan 5-10% berat badan dapat secara signifikan mengurangi risiko diabetes dengan meningkatkan sensitivitas insulin.
- Berapa Berat Badan yang Meningkatkan Risiko Diabetes?
Kondisi Terkait Obesitas Lainnya yang Meningkatkan Risiko Diabetes:
- Sindrom Metabolik (tekanan darah tinggi, trigliserida tinggi, kolesterol HDL rendah).
- PCOS (Sindrom Ovarium Polikistik) - Sering dikaitkan dengan resistensi insulin.
- Sleep Apnea - Mengganggu metabolisme dan meningkatkan risiko diabetes.
- Pencegahan & Pemulihan
- Penurunan berat badan (meskipun sedikit) dapat meningkatkan sensitivitas insulin.
- Olahraga (otot membakar glukosa dengan lebih baik).
- Perubahan pola makan (kurangi karbohidrat olahan, tingkatkan serat, lemak sehat).
- Bedah bariatrik terkadang dapat membalikkan T2D pada individu yang mengalami obesitas.
Pencegahan memang hal yang paling penting dalam meminimalisir risiko dan komplikasi diabetes. Deteksi dini dapat dilakukan dengan menggunakan alat cek gula darah GlucoDr. AGM-4000 Auto A untuk mengetahui apakah ada kemungkinan gejala – gejala diabetes di dalam tubuh Anda. Dapatkan produk alat cek gula darah GlucoDr. AGM – 4000 Auto A di apotek, toko alat kesehatan dan marketplace favorit Anda.